About the Journal
Pengembangan pendidikan sangat berkaitan dengan pembaharuan kurikulum yang mana setiap periode tertentu kurikulum selalu mengalami proses evaluasi. Sehingga banyak yang berasumsi bahwasanya setiap pergantian pemangku kebijakan pasti diiringi dengan pergantian kurikulum. Indonesia termasuk negara yang selalu berinovasi dalam pengembangan kurikulum yang mengalami perubahan kurikulum paling sedikitnya sepuluh kali. Berdasarkan hasil evaluasi terkait peraturan pendidikan yang umumnya bersifat kaku dan mengikat; ketidakefektifan pencapaian tujuan nasional pendidikan pada hasil asesmen internasional seperti Programme for International Student Assessment (PISA), maka dengan adanya Kebijakan Merdeka Belajar diharapkan dapat mengatasi keragaman kondisi, tantangan dan permasalahan pendidikan yang berbeda antar sekolah dengan strategi penyelesaian yang berbeda pula.
Kebijakan Merdeka Belajar yang digulirkan pemerintah menjadi ruang luas bagi sekolah/perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi internal yang kuat dengan fokus meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar. Hal ini juga dikarenakan tiga kompoten utama penentu kualitas penyelenggaraan pendidikan, yakni dari latar belakang tersebut, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Majapahit bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema "Inovasi Pendidikan Karakter di Era Merdeka Belajar menuju Society 5.0 untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045". Seminar ini bermaksud untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang soluti dan inovatif dengan berbagai permasalahan yang menjadi tema. Dibutuhkan peran aktif dari berbagai pihak dalam rangka mengisi kemerdekaan melalui kolaborasi dan implementasi kurikulum di kebijakan merdeka belajar ini.